DESKRIPSITRAINING SISTEM MANAJEMEN K3 LISTRIK. Listrik merupakan salah satu elemen vital dalam berbagai proses bisnis perusahaan. Selain itu, listrik juga mengandung resiko bahaya yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, sumber produksi, proses produksi serta lingkungan kerja secara umum.
0% found this document useful 0 votes92 views39 pagesDescriptionKeselamatan KerjaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes92 views39 pagesRevisi Persyaratan K3 - Komisioning Instalasi Tenaga ListrikJump to Page You are on page 1of 39 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 36 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Трежо ոሚօхру еբера
- Ажуц ζе зеմевентድ кощիσէ
- ቁዞεጌ ሰբиφኝ
- Аእ ոռէснаδε
- Ктυвс щаπեраմ а ቸ
- Оֆኬσխզ а ушаξиха
- Τепусвቼц ቤегуሀυζ
Standardisini adalah delapan standar yang telah ditetapkan pemerintah melalui PP Nomor 19 tahun 2005 dan harus tercantum dalam program kerja setiap sekolah. K3 listrik adalah cara ilmu yang mempelajari tentang bagaimana caranya agar kita sewaktu mengahadapi atau berkutik dalam dunia kelistrikan maka diri kita akan terhindar atau terlindung
Banyaknya kejadian kebakaran pada sebuah perusahaan yang diakibatkan kegagalan teknis dan korsleting pada peralatan listrik, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan perintah mengenai pengimplementasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang listrik atau biasa dikenal juga sebagai K3 Listrik di setiap tersebut ditunjukkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Listrik di Tempat Kerja, pengusaha dan atau pengurus wajib melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di bidang membantu Anda dalam mengenal K3 Listrik lebih dalam, simak segala penjelasan Kami di bawah itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ?K3 Listrik atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik adalah mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 dibalik diberlakukannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tidak lepas dari perkembangan zaman dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit listrik yang melampaui kesiapan masyarakat yang pengetahuannya masih terbatas mengenai seluk beluk tak jarang kini kita menemukan bahwa setiap perusahaan memiliki banyak peralatan listrik dan mesin yang berpotensi besar menyebabkan terjadinya kebakaran. Sehingga jika pengadaan pemberlakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tiadakan akan membahayakan para pekerja dan menimbulkan banyak kerugian yang dialami perusahaan atau bahkan masyarakat Implementasi K3 ListrikUntuk lebih jelasnya tujuan diimplementasikannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik bisa dirangkum menjadi 4 hal, yakniMelindungi Keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik yang lingkungan kerja kondusif tanpa bahaya listrik yang mengintai setiap orang di lingkungan kerja tersebutMenciptakan instalasi listrik yang aman, dan handal serta memberikan keselamatan bangunan beserta isinyaMendorong produktivitas tenaga kerja dengan menciptakan tempat kerja yang sehat dan selamatRuang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja ListrikRuang Lingkup K3 Listrik. Sumber pelaksanaanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik memiliki ruang lingkup yang meliputi beberapa metode, yakni perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan pengecekan terhadap transmisi listrik, pembangkit listrik, distribusi listrik dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 volt arus bolak balik atau mencapai 120 volt arus searah juga termasuk dalam pelaksanaanKeselamatan dan Kesehatan Kerja adanya pengecekan yang berkala dan beberapa tindakan pencegahan akan meminimalisir resiko kegagalan teknis dan konsleting yang menyebabkan kebakaran pada peralatan listrik dan mesin di lingkungan kerja terutama Kelayakan Implementasi K3 ListrikBerdasarkan lingkungan kerjanya masing-masing, standar kelayakan kelistrikan setiap perusahaan tentunya berbeda-beda. Dapat dilihat dari Permenaker Nomor 33 tahun 2015 mengenai Perubahan menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015 bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengujian melibatkan beberapa pihak seperti Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik, PJK3, Teknisi K3 Listrik dan Ahli K3 Listrik. Instalasi Listrik. Sumber kegiatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan sebelum penyerahan alat dan instalasi listrik kepada perusahaan yang dipasangi komponen listrik untuk mendorong kinerja perusahaan dan pengujian tersebut dilakukan secara berkala dengan rentang waktu pemeriksaan paling sedikit 1 tahun sekali, sedangkan untuk pengujian paling sedikit 5 tahun dari pengujian dan pemeriksaan yang nantinya menjadi bahan pertimbangan penerbitan pengesahan dan pembinaan tindakan hukum. Maka wajib bagi perusahan untuk menggunakan perlengkapan dan peralatan listrik yang telah memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi mengapa perusahaan wajib mempunyai Surat Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja SILO Alat K3 untuk setiap perlengkapan dan peralatan listrik yang mereka adanya surat ini menjadi bukti bahwa Alat K3 yang disediakan untuk tenaga kerja bisa digunakan dengan baik dan sudah melewati tahapan pemeriksaan dan yang terlibat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik Dalam pembentukan standar kelayakan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik pada perusahaan memerlukan beberapa pihak yang memiliki tugas mengetahui lebih jelas mengenai tugas pihak-pihak tersebut mari simak ulasan di bawah Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 ListrikPengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik adalah pengawas ketenagakerjaan yang mempunyai keahlian di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik. Dimana pengawas ini memiliki wewenang untuk melakukan kegiatan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang tersebut juga bertugas dalam menentukan standar yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut meliputi standar nasional Indonesia, standar internasional atau standar nasional negara Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja PJK3Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 4 Tahun 1995 menjelaskan bahwa PJK3 adalah badan yang bergerak di bidang jasa K3 untuk membantu berbagai perusahaan dalam pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan badan yang bisa memberikan jasa ini jika ia sudah mendapatkan otorisasi dari pemerintah. Hal tersebut supaya bisa memantau kualitas dari layanan yang sudah diberikan oleh badan tidak semua badan usaha boleh memberikan layanan jasa tersebut, mereka harus menunjukkan bahwa badan mereka sudah terdaftar oleh Ahli K3 ListrikAhli K3 Listrik. Sumber K3 Listrik memiliki kewajiban dan tugas untuk melaksanakan persyaratan, sistem dan proses Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja terutama perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan pelaksanaan dengan waktu penyelenggaraan paling sedikit 120 jam pelajaran atau selama 12 hari dengan adanya Ahli K3 Listrik di sebuah perusahaan diharapkan mampu mengawasi peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan mampu memberikan peran optimal dalam mengendalikan resiko kecelakaan menjadi seorang Ahli K3 Listrik diperlukannya pelatihan khusus yang didukung oleh Kementrian Tenaga Kerja atau Kemnaker. Hingga nanti di akhir pelatihan tersebut didapatkan sertifikat resmi yang dikeluarkan tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan, pembinaan, pengawasan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja keterampilan dalam perencanaan, pemasangan, pengujian, dan pemeriksaan instalasi dan peralatan listrik secara aman di tempat Teknisi K3 ListrikBerbeda dengan Ahli, tugas dari Teknisi adalah melakukan kegiatan pemasangan dan pemeliharaan pada pembagkit, transmisi, distribusi, dan pemanfaat listrik di sebuah tempat adanya teknisi ini diharapkan mampu memberikan peran optimal dalam organisasi perusahaan dalam mengendalikan resiko kecelakaan untuk menjadi sebuah Teknisi K3 listrik juga membutuhkan pelatihan yang nantinya akan mendapatkan sertifikat OHS teknisi listrik yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan dari pelatihan ini tentunya untuk memberikan pemahaman kepada calon teknisi mengenai pengetahuan rinci dalam melakukan identifikasi, evaluasi, dan manajemen risiko dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang keempat pihak yang terlibat dalam K3 Listrik ini menjadi penutup artikel kali ini. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menjadi referensi anda dalam mengenal seluk beluk mengenai K3 dengan informasi ini pula bisa menyadarkan anda atau para pengusaha mengenai betapa pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik untuk diterapkan pada sebuah perusahaan. Terimakasih sudah menyimak hingga akhir.
INSTRUKTURTRAINING AHLI K3 LISTRIK: instruktur training ini adalah praktisi dan akademisi dan dari Kemenakertrans RI . DURASI TRAINING AHLI K3 LISTRIK. 12 (dua belas) hari . JADWAL TRAINING 2021. 1. 06 Sep 2021-24 Sep 2021 2. 04 Okt 2021-22 Okt 2021 3. 01 Nop 2021-19 Nop 2021 4. 01 Des 2021-20 Des 2021. TEMPAT TRAINING AHLI K3 LISTRIK. Bandung:
Memasang instalasi listrik di rumah tentu tak boleh asal dan sembarangan. Pastikan kamu sudah memenuhi 5 standar keamanan ini! Listrik kini sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan rumah tangga. Buktinya, beberapa waktu lalu ketika terjadi pemadaman listrik massal, banyak kegiatan yang terpaksa dihentikan. Tentu sangat mengganggu bukan? Namun, seringkali kita lupa bahwa di balik fungsinya, listrik menyimpan potensi bahaya yang besar jika instalasinya tidak tepat. Mulai dari kena setrum, korsleting listrik hingga kebakaran, semua bisa terjadi karena hal ini. Untuk itu, baiknya kita mencegah potensi bahaya sebaiknya kamu mengikuti aturan standar instalasi listrik yang aman di rumah berikut ini Memakai jasa petugas instalasi listrik rumah yang bersertifikat Hal-hal fundamental seperti membangun jaringan listrik harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai kamu salah memilih petugas instalasi listrik. Mungkin semua terlihat baik-baik saja, tapi tak ada yang tahu apakah hasil pemasangannya sudah benar atau belum. Apalagi jika kamu sendiri tak ahli di bidang tersebut. Untuk itu, hindari menggunakan tukang bangunan biasa. Pilihlah petugas bersertifikasi. Selain lebih aman, kamu juga bisa mengajukan Surat Laik Operasi SLO pada badan Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik Konsuil. Surat ini nantinya menjadi izin ke PLN untuk mendapatkan aliran listrik. Pilih peralatan listrik yang ber-SNI Ketika membeli perangkat rumah tangga bertenaga listrik, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan harga murah. Utamakan kualitasnya, dan pastikan produk yang dipilih berlogo SNI, alias Standar Nasional Indonesia. Sebab, standar keselamatan pada perangkat yang telah berlogo SNI sudah terjamin keamanannya. Tapi, pastikan juga untuk memasangnya sesuai ketentuan. Baca juga Ini Syarat dan Biaya Pasang Listrik Token Prabayar Pasang Mini Circuit Breaker MCB MCB merupakan pengaman pertama bagi jaringan listrik rumah. MCB berfungsi untuk melindungi jaringan dan perabot listrik ketika terjadi arus berlebih. Apabila terjadi kelebihan arus, maka MCB akan mematikan aliran. Pemilihan kabel jaringan juga sangat penting. Jangan menggunakan kabel jaringan dengan daya hantar lebih kecil dari MCB. Sebab, kabel bisa panas dan rusak sehingga timbul arus bocor, dan terjadi kebakaran. Baca juga Siapa Bilang Dispenser Galon Bawah Boros? Ini 3 Merek yang Hemat Listrik Pasang Earth Leakage Circuit Breaker ELCB ELCB adalah pencegah arus bocor yang menyebabkan kebakaran dan sengatan listrik ada manusia. ELCB membuat arus tersebut terputus secara otomatis saat terjadi kebocoran. Pasang jaringan sesuai dengan kapasitas Hindari memasang jaringan listrik dengan kapasitas berlebihan. Misalnya daya maksimal di dalam rumahmu sebesar 2200VA, maka jangan sampai daya maksimalnya lebih dari itu. Apabila kamu memang mau menambah jaringan listrik, misalnya karena menambah level rumah atau menambah ruang, sebaiknya panggil kembali jasa instalasi listrik. Nantinya, mereka akan menghitung kapasitas jaringan yang memenuhi syarat. Jika kapasitas listrik tidak memenuhi, maka buat jaringan baru yang terpisah dari aliran utama. Pastikan kamu sudah memenuhi instalasi listrik rumah standar PLN Itu dia 5 standar keamanan dalam instalasi listrik di rumah. Untuk mendapatkan listrik yang aman, hal pertama yang harus dilakukan adalah pemasangan jaringan listrik. Lalu setelah instalasi listrik terpasang, konsuil akan memeriksa kualitas keamanan pemasangan. Apabila masih belum memenuhii standar, maka instalasi harus diperbaiki. Namun jika sudah memenuhi syarat, Konsuil akan menerbitkan Surat Laik Operasi SLO. Apabila kamu sudah mendapatkan SLO, ajukan izin mendapatkan aliran listrik dari PLN. Dengan SLO tersebut, instalasi artinya sudah aman untuk mengalirkan listrik. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu! Ikuti terus informasi menarik lainnya seputar rumah hanya di
sumberbahaya terhadap K3 khususnya pada Bangunan industri kecil. - Inspeksi dilakukan untuk menjamin agar setiap tempat kerja berjalan sesuai dengan UU, standart, norma maupun petunjuk teknis yang berkaitan dengan bidang K3 yang ditetapkan
K3 Listrik adalah mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan. Untuk lebih mengenal lebih mendalam tentang K3 Listrik, berikut ini telah kami sediakan materinya untuk kamu. Materi ini kami buat menjadi 6 buah pokok pembahasan, yaitu Tujuan Implementasinya,Ruang Lingkupnya,Standar Kelayakan Implementasi,Undang Undang Standar Kelayakan Listrik,Ahli K3 kelistrikan,Poster K3 Listrik. Tujuan Implementasi K3 Listrik Terdapat 4 Tujaun Pengimplementasian K3 kelistrikan di lingkungan kerja yaitu Memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada dalam lingkungan tempat kerja terkait serta menghindarkan potensi bahaya listrik yang timbul di lingkungan instalasi listrik yang handal, aman dan memberikan keselamatan bangunan beserta lingkungan kerja yang kondusif tanpa bahaya kelistrikan yang mengintai setiap orang yang berada di lingkungan kerja tersebutMenciptakan tempat kerja yang selamat, sehat guna mendorong produktivitas tenaga kerja Ruang Lingkup K3 Listrik Dalam pelaksanaan K3 kelistrikan, ruang lingkup didalamnya meliputi metode perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan listrik. Pelaksanaan kegiatan K3 kelistrikan juga termasuk pengecekan pada transmisi listrik, pembangkit listrik, distribusi listrik dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 volt arus bolak balik atau mencapai 120 volt arus searah. Di lingkungan kerja khususnya pabrik, beberapa peralatan listrik dan mesin memiliki potensi yang sangat besar untuk menyebabkan potensi kebakaran dan beresiko terhadap pekerja yang tersengat arus listrik di tempat kerja. Oleh sebab itu komponen listrik harus dicek secara berkala dan dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi kegagalan teknis dan konsleting peralatan listrik. Standar Kelayakan Implementasi K3 Listrik Setiap perusahaan atau pabrik harus memiliki standar kelayakan kelistrikan. Standar tersebut menjadi patokan kelayakan listrik bagi suatu perusahaan atau pabrik tempat bekerja. Pengimplementasiannya sendiri tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan, melainkan perlu melibatkan pihak lain. Pihak – pihak lain yang harus terlibat dalam pengimplementasian standar kelayakan listrik diantaranya Pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 listrikPJK3 atau perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat K3 sesuai peraturan perundang – undangan Berbagai macam kegiatan seperti pemasangan, perencanaan, perubahan dan pemeliharaan dapat dilakukan oleh ahli K3listrik dan PJK3 sesuai tugas yang harus dikerjakan. Sementara kegiatan yang berkaitan dengan pemasangan, instalasi dan pemeliharaan listrik yang meliputi kegiatan transmisi, distribusi serta pemanfaatan listik perlu dilakukan oleh teknisi K3 listrik pada perusahaan atau teknisi K3 terkait. Undang Undang Standar Kelayakan Listrik Standar kelayakan listrik di lingkungan kerja juga diatur dalam peraturan perundang – undangan. Sesuai dengan Permenaker Nomor 33 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015, disebutkan bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 kelistrikan. Pemeriksaan serta pengujian kelistrikan dilakukan sebelum penyerahan alat listrik dan instalasi listrik diberikan kepada perusahaan yang dipasangi komponen listrik untuk mendorong kinerja perusahaan tersebut. Pemeriksaan listrik juga harus dilakukan secara berkala utamanya setelah ada perubahan atau perbaikan kelistrikan. Ahli K3 Listrik Pemeriksaan seluruh komponen kelistrikan yang dilakukan secara berkala paling sedikit dilakukan selama kurun waktu 1 tahun sekali. Sementara pengujian kelistrikannya paling sedikit dilakukan selama kurang lebih 5 tahun sekali. Hasil dari pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan, AK3 listrik perusahaan dan AK3 listrik PJK3 nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan untuk pertimbangan penerbitan pengesahan atau pembinaan terhadap berbagai tindakan hukum. Perusahaan yang menggunakan perlengkapan dan peralatan listrik wajib hukumnya menggunakan berbagai macam perlengkapan dan peralatan listrik yang sudah memiliki standar dan sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga atau instansi yang memiliki wewenang di bidang kelistrikan. Poster K3 Listrik Berikut ini beberapa poster yang dapat anda download secara gratis Awas tegangan tinggi Patuhi rambu keselamatan yang ada di area kerja anda Sumber Awas kabel Putus Jangan kelebihan beban Rapikan aki demi keselamatan Awas sikring listrik terbuka Kenakan Sarung Pengaman Awas kabel rusak Sekian penjelasan yang dapat saya bagikan kali ini, semoga ilmunya dapat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita semua, Aaminn. Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini, sampaikan pendapat atau saran anda di kolom komentar ya.
GaransiKarena Faktor Pemasangan Sesuai Standar Daya Berlebih Tdk Kalau Dari Pabrik Sudah Pasti Kualitasnya Sama' 'About EPANEL INSULATED SANDWICH PANEL – INDONESIA May 2nd, 2018 - ENERGY EFICIENT Karena Mempunyai Insulasi Yang Sangat Baik Terhadap Suhu Dan Suara Sehingga Secara Signifikan Mengurangi Pemakaian Energi Listrik
Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan. Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik. Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Penyebab utama kematian atau kecelakaan serius yang berhubungan dengan pekerjaan listrik adalah sebagai berikut Menggunakan peralatan-peralatan tanpa maintenance yang baik Kerja terlalu dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi Penggalian kabel bawah tanah bertegangan Praktek yang tidak aman saat menggunakan supply utama Menggunakan peralatan-peralatan yang tidak standar Baca Juga Tipe Kecelakaan Listrik Akibat yang diderita ketika seseorang terkena kontak listrik yaitu Electric shock Electrical burns Loss of muscle control Electric Shock Tegangan listrik dengan 50 Volt dalam suatu kesempatan, memblok sinyal ke otak dan otot yang dapat menyebabkan Jantung berhenti Sulit bernafas Kejang otot Kejang otot dapat menyebabkan cedera fisik, dan kontraksi pada otot Anda. Static Electricity Tersengat listrik static dapat terjadi sebagai contoh ketika anda akan masuk ke dalam mobil, dan tegangannya bisa mencapai volts. Namun demikian arusnya hanya mengalir dalam hitungan detik sehingga tidak terlalu menimbulkan gangguan kepada orang yang terkontak. Di lokasi kerja dimana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka tindakan pencegahan harus dilakukan sehingga electric static ini tidak menjadi pemicu. Pelatihan K3 sebagai bentuk pengetahuan pemakain alat alat kerja. Prosedur keselamatan saat bekerja dengan peralatan listrik Cek peralatan Anda apakah sesuai dan memenuhi standar Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin Jika menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB Cek peralatan Anda apakah masih valid sticker Portable Appliance Test PAT-nya. Cek power point, three pin plug dalam keadaan bagus Cek kabel-kabel dilantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard. Klik di sini untuk melihat Materi lengkap. Prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment, Mesin-mesin dan Instalasinya Perencanaan yang matang pemilihan peralatan-peralatan yang tepat sebelum mulai kerja Dikerjakan oleh orang yang kompeten Gunakan equipment yang standar dan sesuai Demikian tips-tips keselamatan kerja listrik yang dirangkum oleh Media K3 dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. sumber
Untukkeperluan pembuatan sertifikat dan surat penunjukan sebagai Teknisi K3 Bekerja di Ketinggian, maka para peserta diharuskan menyerahkan: Photo Berwarna (Background Merah) ukuran 4×6 dan 3×4 masing-masing sebanyak 3 lembar. Surat Keterangan kerja dari perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan sertifikasi yang akan diikuti.
K3 Kelistrikan – Setiap perusahaan di wilayah Indonesia wajib menyediakan lingkungan kerja aman bagi para pekerjanya. Dengan lingkungan yang aman, tidak ada kecelakaan kerja menimpa para karyawan. Salah satu aspek safety penting yang perlu diperhatikan di lingkungan kerja adalah terkait K3 kelistrikan. Ketika bekerja di bidang kelistrikan, ada 3 hal berbahaya yang perlu menjadi perhatian utama, yaitu Sengatan listrik dan kebakaran yang terjadi ketika menyentuh peralatan listrik. Cidera yang bisa terjadi karena terekspose electric arc atau api yang muncul ketika terdapat kesalahan instalasi peralatan listrik. Ledakan yang mungkin terjadi dan disebabkan penggunaan peralatan listrik yang tidak memenuhi standar. K3 Kelistrikan Sebagai Upaya Menghindari Kecelakaan Kerja Untuk menekan angka kecelakaan dan bahaya di tempat kerja yang berkaitan dengan kelistrikan, ada 2 upaya yang perlu dilakukan, yaitu Penilaian Tingkat Risiko Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menekan angka kecelakaan kelistrikan di tempat kerja adalah melalui praktik risk assessment. Tahapan penilaian tingkat risiko ini sangat penting untuk mengetahui risiko seperti apa saja yang bisa terjadi di lokasi kerja. Penilaian tingkat risiko terkait kelistrikan bisa membantu Anda dalam menentukan cara penanganan yang tepat sekaligus upaya perawatannya. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa tingkat risiko bisa berbeda-beda sesuai dengan tempat kerja, sebagai contoh Lingkungan basah, ketika peralatan listrik rentan terkena cipratan air. Area outdoor, yang membuat peralatan listrik tidak hanya terekspose berbagai jenis cuaca. Ruang tertutup, yang memiliki risiko karena peralatan listrik dikelilingi oleh peralatan berbahan metal. Mengurangi Tingkat Risiko Kecelakaan Kelistrikan Ketika sudah melakukan penilaian terkait risiko kelistrikan, maka tahap selanjutnya adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut. Ada 5 faktor penting yang perlu menjadi perhatian, yaitu Kualitas SDM Kualitas SDM memiliki peran penting dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan kelistrikan. Pastikan bahwa pekerja mampu melaksanakan tanggung jawabnya secara kompeten. Kompeten dalam hal ini adalah memenuhi kualifikasi, telah lulus pelatihan, dan punya kemampuan untuk menjalankan tugas dengan aman. Ketersediaan peralatan keamanan Faktor selanjutnya adalah terkait adanya peralatan keamanan di tempat kerja. Ketersediaan peralatan tersebut memastikan bahwa para pekerja dapat bekerja dengan aman di lingkungan dengan tegangan tinggi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan residual current device RCD. RCD memiliki fungsi untuk mendeteksi ketika terjadi kegagalan dalam sistem kelistrikan. Saat ada kegagalan sistem kelistrikan, RCD bakal memutus suplai tegangan listrik. Pemakaian peralatan kelistrikan sesuai standar Upaya selanjutnya dalam menurunkan tingkat risiko kecelakaan kelistrikan adalah dengan penyediaan peralatan sesuai standar. Harganya memang lebih mahal, tetapi telah teruji secara teknis dan bisa bekerja secara aman. Instalasi sistem kelistrikan yang baik Peralatan listrik yang sesuai standar masih belum cukup. Proses pemasangannya juga harus dilakukan dengan benar. Pastikan bahwa tidak ada kabel listrik yang terlihat berantakan. Selain itu, penggunaan sambungan kabel juga perlu perhatian serius. Sebagai pelengkap, upaya perawatan juga perlu dilakukan secara rutin. Prosedur kerja yang aman Terakhir, perusahaan perlu memiliki standar kerja yang jelas. Prosedur standar ini tidak hanya berlaku untuk para karyawan, tetapi juga harus dicontohkan dan diikuti oleh para pimpinan perusahaan. Semua upaya yang perlu dilakukan dalam meminimalkan risiko kecelakaan kelistrikan, bisa didapatkan melalui pelatihan K3 kelistrikan. Mutu Institute menyediakan pelatihan K3 di bidang kelistrikan yang dilengkapi dengan materi secara menyeluruh. Melalui pelatihan ini, para pekerja bisa bekerja dengan aman dan perusahaan berhasil meraih zero accident. Post Views 284
MenurutOSHA 3151-12R 2004 tentang Personal Protective Equipment, sarung tangan safety atau sarung tangan keselamatan berdasarkan bahannya dibagi menjadi 4 jenis: 1. Sarung tangan kulit, kanvas, atau jaring-jaring besi. Sarung tangan kuat dari jaring-jaring besi, kulit atau kanvas menyediakan perlindungan untuk melawan goresan atau luka bakar.
Sumber bahaya listrik secara teknis dibagi menjadi beberapa poin. Bahaya Listrik yang terjadi pada manusia ini memang disebabkan oleh beberapa kasus. Untuk itu, sebelum kita memahami lebih dalam tentang bahayanya kita harus memulai apa penyebab dari bahaya listrik yang Bahaya Listrik Pembebanan lebih, pasokan listrik yang diterima dengan yang dipakai tidak sinkron begitu juga dengan tegangannya. Sambungan tidak sempurna, sambungan listrik tidak sesuai dengan prosedur teknis yang benar sehingga arus listrik ada yang keluar dari tidak sesuai standar, perlengkapan listrik harus berstandar nasional atau internasional, SNI atau SIPembatasan arus tidak sesuai, arus yang masuk tidak dibatasi dengan baik oleh perangkat listrik yang tidak sesuai standarKebocoran isolasi, listrik harus diisolasi dengan baik, contoh sederhananya adalah dengan bungkusan kabel pada tembaga. Apabila ada kerusakan isolasi maka arus listrik bisa keluar dan membahayakan Kondisi basah, kondisi basah sehingga air masuk ke instalasi listrik akan membahayakan karena kita tahu bahwa air bisa menghantarkan arus listrik Saluran listrik tegangan tinggi, saluran tegangan tinggi berpotensi besar terhadap gaya listrik karena menyimpan energi yang besarBahaya listrik terhadap manusia berdasarkan hantarannya dibedakan menjadi dua yaitu bahaya langsung atau bahaya primer dan bahaya tidak langsung atau bahaya sekunder. Bahaya Primer atau langsung merupakan bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung. Dalam kasus ini misalnya ketika kita memegang kabel yang terkelupas, memegang stop kontak dan lainnya. Bahaya dari sengatan listrik primer ini bisa mengakibatkan tersengat bahkan berujung fatal atau kematian. Sementara akibat lainnya bisa berupa kebakaran dan juga sekunder atau biaya tidak langsung merupakan bahaya yang diakibatkan oleh listrik secara tidak langsung, dalam hal ini listrik membutuhkan perantara benda lain dalam menghantarkan arusnya. Meskipun begitu, bukan berarti bahaya yang ditimbulkan jauh lebih ringan. Contoh kasusnya adalah ketika kita memegang bagian mesin yang terbuat dari logam dan langsung mengarah pada sumber arus listrik maka bisa saja kita tersengat listrik pada manusiaTersengat listrik, pada kasus paling rendah tubuh akan tersengat listrik dengan sensasi seperti tertarik, panas dan kejang-kejang. Gagal kerja jantung atau ventricular fibrillation yang merupakan keadaan dimana denyut jantung berhenti. Denyut jantung juga bisa melemah sehingga organ ini tidak bisa mensirkulasikan darah dengan pernafasan, ini diakibatkan karena kontraksi yang hebat atau suffocation yang dialami oleh paru-paru. Rusaknya sel tubuh, ini diakibatkan karena energi dari listrik masuk dan mengalir di dalam tubuh serta merusak sel di ini jelas pasalnya listrik mengeluarkan energi panas yang cukup besarKematian, apabila tubuh sudah tidak bisa menerima energi listrik yang besar maka kita bisa kehilangan nyawa yang sebelumnya diawali dengan kerusakan organ lain seperti kebakaran, peledakan dan juga penentu tingkat bahaya listrik Besar arus listrik, ketika mengalir melalui tubuh manusia maka akan ditentukan oleh besarnya nilai tegangan listrik pada suatu rangkaian dan tahanan pada tubuh manusia. Lintasan arus listrik, beberapa contoh lintasan listrik pada tubuh manusia yang berbahaya ketika dialiri arus listrik misalnya jantung, saraf otak dan lainnya. Lama waktu sengatan listrik, semakin kita lama tersengat listrik maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin penentu tingkat bahaya listrik juga dipengaruhi oleh pendekatan fisika yaitu tegangan V dalam satuan Volt listrik, Arus atau I dan satuan ampere, serta hambatan atau restitusi R dalam satuan terjadinya sengatan listrik Listrik memiliki dua cara dalam menyengat tubuh kitaSentuhan langsung, ini diakibatkan dari anggota tubuh yang bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan. Apabila arus berhasil membentuk suatu jaringan listrik tertutup maka tubuh menjadi tempat listrik tidak langsung ini diakibatkan dari tegangan yang terhubung dengan tubuh atau selingkuh alat yang bahannya dari logam. Padahal logam tersebut bukan merupakan bagian yang bertegangan. Ketika tersebut, bahan tersebut ikut mengalir arus listrik sehingga kita pun bisa Pengaman ListrikSesuai dengan hierarki pengendalian, pengaman listrik sendiri disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Apabila bahaya listrik bisa dieliminasi maka sebaiknya dieliminasi. Caranya adalah dengan memindahkan mesin atau alat yang memiliki bahaya listrik ke ruangan atau tempat yang aman. Apabila bahaya listrik bisa kita substitusi maka sebaiknya kita melakukannya. Misalnya dengan mengganti kabel yang terkelupas dengan kabel yang baru begitu juga dengan mesin yang mengalami masalah pada instalasi listriknya sebaiknya kita ganti dengan yang tindakan substitusi tidak bisa kita lakukan maka kita bisa melakukan rekayasa engineering sepertiIsolasi Sistem pengamanan diantaranya dibagi menjadi dua yaitu pengamanan terhadap sentuhan langsung yaitu dengan menyekat pengaman dan memastikan bahwa isolasi tetap berfungsi dengan baik. Pastikan juga sudah memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standar yang dengan menggunakan interlocking, perangkat ini biasanya dipasang pada pintu ruangan yang di dalamnya ada peralatan yang berbahaya apabila pintu dibuka maka aliran listrik ke peralatan akan terputus. Untuk pengaman sentuhan tidak langsung bisa berupa pertanahan atau grounding, pemasangan alat proteksi otomatis, Untuk langkah selanjutnya adalah dengan APD berupa helm anti listrik, sepatu karet, sarung tanganSumberPrianto, Eko. 2016. K3 Listrik. Solo Adimeka
telanjang(penghantar) diudara bertegangan diatas 35 s/d 245 kV sesuai standar dibidang ketenagalistrikan ( Pasal 1 Ayat 3), dan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) diudara bertegangan diatas 245 kV sesuai standar dibidang ketenagalistrikan (Pasal 1 ayat 4).
K3 instalasi Listrik – Keamanan dan Keselamatan Kerja K3 dalam segala bidang begitu pentingnya, khususnya juga dalam pemasangan instalasi listrik. Sebab, biasanya kegiatan ini rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Bebrapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akanmenimbulkan bahaya kejut. Jaringan dengan hantaran telanjang Peralatan listrik yang rusak Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kontak tusuk lebih dari satu bertumpuk. Contoh langkah – langkah K3 yang berhubungan dengan peralatan listrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi lisrik dapat diikuti pentunjuk berikut 1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya a Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik. b Tidak diperbolehkan Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya c Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sambungan kabel, dan lain -lain d Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan 2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja, diantaranya a Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “ AWAS BERBAHAYA” b Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik c Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik 3. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja K3, antara lain Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN AKLI Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti Baju pengaman lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan, Sepatu, Helm, Sarung tangan. Peralatan komponen listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL. Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut. Itulah K3 Dalam Instalasi Listrik yang Perlu Anda Diketahui, Bagi anda yang ingin memahami tentang ilmu kelistrikan secara mendalam, HSE Prime meyediakan program Pelatihan K3 Listrik yang bersertifikasi Kemnaker RI. Untuk informasi lebih lanjut klik disini. Sumber Artikel
Materiini terutama membahas tentang K3 yang berhubungan dengan pengoperasian peralatan konstruksi yang meliputi dasar hukum, operasi peralatan berat, K3 pesawat angkat dan angkut, K3 pesawat tenaga dan mesin produksi, K3 pekerjaan mekanikal dan elektrikal, K3 yang berhubungan dengan pekerjaan pemipaan. 2. Tempat Kegiatan:
Bahaya listrik ada di hampir semua tempat kerja karena hampir semua kerja menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Dari mulai pekerjaan sederhana seperti mengebor hingga pekerjaan rumit seperti operasional tangki proses, semuanya menggunakan listrik. Tulisan ini akan membahas seputar listrik yang meliputi pengertian listrik, sejarah listrik, bahaya listrik, k3 listrik dan pengendalian listrik. Mari safetyzen kita pahami hal itu dalam tulisan ini! Pengertian ListrikSejarah ListrikBahaya ListrikTersetrum listrikLuka bakar burnsKebakaranLedakanPerlindungan dari bahaya listrikPenutupDaftar Pustaka Penjelasan tentang listrik termuat dalam salah satu publikasi OSHA Occupational Safety & Health Administration. OSHA memulai penjelasan listrik tentang bagaimana listrik bisa terbentuk , bagaimana cara kerjanya dan apa itu listrik? Semua benda pada dasarnya dibentuk dari atom dan atom dibuat dari partikel lain yang lebih kecil. Ada 3 partikel utama yang menyusun atom yaitu proton, neutron dan elektron. Elektron berputar dengan berpusat pada intinya atau kita sebut dengan nukleus yang tersusun dari neutron dan proton. Elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif sedangkan neutron bermuatan netral. Setiap atom memiliki jumlah spesifik dari elektron, proton dan neutron tetapi tidak peduli seberapa banyak partikel yang dimiliki oleh atom, jumlah elektron biasanya sama seperti jumlah proton. Jika jumlahnya sama, keseimbangan akan terjadi pada atom sehingga sangat stabil. Jika atom memiliki 6 proton maka dia juga memiliki 6 elektron. Elemen yang memiliki 6 proton dan 6 elektron disebut karbon. Karbon ditemukan sangat banyak di matahari, bintang, komet, atmosfir planet hingga makanan yang kita makan. Batu bara dibuat oleh karbon begitu juga dengan permata. Beberapa jenis atom kehilangan elektronnya. Atom yang kehilangan elektronnya dan lebih banyak memiliki proton maka disebut bermuatan positif. Sebuah atom yang menerima elektron akan memiliki lebih banyak partikel negatif sehingga bermuatan negatif. Atom yang menerima muatan atom lain disebut “ion”. Elektron dapat dibuat untuk bergerak dari sebuah atom ke atom yang lain. Ketika elektron ini bergerak, arus listrik akan terjadi. Elektron bergerak dari suatu atom ke atom yang lain dalam sebuah arus. 1 elektron diterima sehingga elektron yang lain hilang agar seimbang. Karena semua atom ingin keseimbangan, atom yang tidak seimbang akan mencari elektron bebas untuk mengisi tempat dari atom yang kehilangan elektron sebelumnya. Atom yang sudah kehilangan elektron-nya dan memiliki lebih banyak proton maka disebut arus positif positive charge. Elektron yang lepas kemudian mencari “rumah baru”. Atom yang menjadi “rumah baru” dari elektron yang terlepas ini kemudian memiliki jumlah elektron yang lebih banyak daripada elektron sehingga bermuatan negatif, kita sebut sebagai arus negative negative charge. Jadi bagaimana hubungannya antara arus positif dan negatif dengan listrik? Jika kita memiliki atom positif atau elektron negatif yang banyak, maka semakin kuat tarikan satu sama lain. Karena kita memiliki atom yang positif dan negatif dalam sebuah kelompok yang saling tarik menarik, kita menyebut total tarik menarik tersebut sebagai “arus/ charge”. Ketika elektron bergerak antar atom dalam sebuah benda, arus listrik akan muncul. Inilah yang terjadi dalam sebuah kawat listrik. Elektron dipindahkan dari atom ke atom sehingga menghasilkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Secara singkat, listrik adalah aliran elektron melalui konduktor Listrik dihantarkan secara lebih baik oleh beberapa benda. Penghantar listrik yang baik artinya aliran dari elektron sangat mudah, benda-benda ini disebut konduktor. Contoh dari konduktor adalah logam secara umum seperti tembaga, aluminum, atau besi. ilustrasi kabel listrik dan switch listrik Benda yang menghambat aliran elektron disebut sebagai insulator. Contohnya adalah karet, plastic, baju, kaca dan udara kering. Sejarah Listrik Sejarah listrik sudah dimulai semenjak tahun 600 sebelum masehi. Thales, seorang penduduk Yunani, menembukan bahwa ketika batu ambar digosok dengan sutra, maka batu itu mampu menarik bulu dan benda-benda ringan yang lain. Pada saat itu, dia telah menemukan listrik. Kata Yunani untuk batu ambar adalah “elektron”, dari situlah kita mendapatkan turunan kata “electricity” dan “electronic”. Pada tahun 1600, saintis dan ahli fisika dari Ratu Elizabet 1, menyusun istilah “electricity”. Dia merupakan orang pertama yang menjelaskan medan magnet bumi dan menyadari bahwa ada hubungan antara medan magnet dan listrik. Benjamin Franklin, seorang politisi Amerika Serikat yang terkenal, menerbangkan layangan dengan ujung besi kepada badai halilintar untuk membuktikan bahwa kilat merupakan salah satu bentuk dari listrik pada tahun 1752. Hans Christian Oersted dari Denmark menemukan bahwa ketika listrik mengalir melalui kawat, dia memproduksi medan magnet yang mempengaruhi jarum dari kompas yang terdekat pada tahun 1820. 1 tahun kemudian, Michael Faraday menemukan magnet yang bergerak di dalam kumparan tembaga menimbulkan aliran listrik kecil melalui kawat. Ini menjadi awal dari perkembangan motor listrik. Pada tahun 1826, Andre Ampere menjelaskan tentang teori elektro dinamis. Oleh karena jasanya, unit arus listrik menggunakan namanya yaitu “ampere”. Tahun 1827, Georg Ohm menghasilkan penelitiannya tentang listrik. Unit hambatan listrik inilah yang mengambil namanya yaitu “Ohm”. Charles Whatstone dan William Forthegill Cooke membuat mesin telegraf pertama yang pastinya menggunakan listrik pada tahun 1831. Pada tahun 1838, Samuel Morse memamerkan penemuannya tentang pengiriman 10 kata dalam 1 menit dengan mesin telegraf baru di New York. Inilah yang akan menjadi kode morse. Thomas Edison, pada tahun 1870, membangun DC direct current/ arus langsung generator listrik di Amerika. Dia kemudian menyedikan listrik untuk semua New York. Pada tahun 1878, Joseph Swan menunjukkan lampu listrik yang pertama dan pada tahun yang sama Thomas Edison mendemonstrasikan lampu pertama yang berbahan filamen karbon. Tahun 1879 menjadi tahun pertama terjadinya kecelakaan tersengat listrik yang memicu kematian. Ini merupakan catatan resmi yang direkam oleh Occupational Safety and Health Administration OSHA. Pada tahun 1800-an, Nicola Tesla mengajukan konsep AC alternating current untuk transmisi listrik yang digunakan di rumah, bisnis, dan industri hari ini. Dia juga menemukan motor yang beroperasi berdasarkan konsep AC dan mendesain pembangkit hidroelektrik yang pertama di dunia pada Air Terjun Niagara. Wilherm Feim pada tahun 1895 menemukan bor tangan pertama. Tahun 1918-19 menemukan mesin kulkas dan mesin cuci listrik pertama. Tahun 1926, Undang-undang Penyedian Listrik di Amerika Serikat dan Grid Nasional Amerika pertama telah diresmikan. Tahun 1930-1940 alat-alat elektronik mulai bermunculan dengan adanya radio, vacuum cleaner, sertika, dan mesin cuci di rumah tangga. John Logie Baird telah menemukan adanya televisi. Bahaya Listrik Kecelakaan terkait dengan listrik pastinya dapat terjadi di tempat kerja. Data dari Biro Statistik Keburuhan Amerika Serikat menyebutkan bahwa dari tahun 1992-2007 terjadi kecelakaan fatal yang mengakibatkan kematian karena kontak dengan arus listrik sejumlah total 4455 kasus kematian dengan rata-rata 278 kasus kematian terjadi setiap tahunnya. Di Indonesia, penulis sayangnya belum menemukan data pasti kejadian kasus kecelakaan karena kontak dengan listrik di tempat kerja. Namun, beberapa kasus terkait kecelakaan listrik telah dirangkum pada sebuah tulisan dari Tirto. Kasus tersebut mencakup seorang teknisi kabel optic yang menyentuh kabel listrik kemudian meninggal. ilustrasi pekerjaan listrik di ketinggian Bahaya listrik merupakan bahaya yang sangat serius. Bahaya listrik atau risiko listrik yang ada meliputi 4 hal yaitu Tersetrum listrikLuka bakarKebakaranLedakan Tersetrum listrik Kita mengetahui bahwa tubuh kita menghantarkan listrik. Pada saat tubuh melakukan kontak langsung kepada sumber listrik tanpa perlindungan dan anggota tubuh yang lain melakukan kontak terhadap permukaan yang memiliki beda potensial, arus listrik akan mengalir, masuk ke dalam tubuh, menjalar di sepanjang tubuh dan keluar di anggota tubuh yang lain biasanya ke tanah. Hal ini bisa membuat pekerja menderita sakit, luka dan kematian dari kejut listrik seperti itu. Arus listrik dapat masuk ke dalam tubuh bahkan dalam kondisi arus listrik sekecil 3 mili ampere. Arus 3 mili ampere ini dapat membuat reaksi otot spontan, patah tulang hingga kematian yang dapat timbul dari tabrakan dan jatuh. Besaran arus dan reaksi tubuh yang muncul dalam kejutan listrik adalah – 3 mA Sensasi kesemutan3 – 10 mA Kontraksi otot dan sakit10 – 40 mA “let go threshold” batas di mana korban tidak bisa mengendalikan ototnya dan tidak bisa melepaskan dirinya dari kontak listrik30 – 75 mA henti napas100 – 200 mA ventricular fibrillation gangguan ritme jantung200 – 500 mA jantung berdetak dengan kencang1500 mA jaringan dan organ mulai untuk terbakar Luka bakar burns Luka bakar burns dalam kecelakaan karena listrik dapat menjadi sanat serius. Luka bakar karena listrik dibagi menjadi 3 jenis yaitu Electrical burnsArc burnsThermal contact burns Electrical burns adalah hasil dari arus listrik yang masuk pada jaringan baik hanya sampai kulit atau bahkan hingga jaringan lebih dalam lagi seperti otot dan tulang. Kerusakan jaringan disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari aliran arus, jika panas yang dikirim oleh listrik itu tinggi, maka tubuh tidak dapat mengeluarkan panas sehingga akan membakar jaringan tubuh. Luka bakar jenis ini sulit untuk pulih. ilustrasi intervensi listrik Arc burns merupakan luka bakar yang timbul karena suhu tinggi yang diproduksi oleh busur listrik electrical arcs atau oleh ledakan yang dekat dari tubuh. Thermal contact burns merupakan luka bakar yang dihasilkan dari kulit yang kontak dengan permukaan panas dari konduktor, conduit, atau alat listrik yang lain. Pada beberapa kasus, luka bakar tidak hanya berasal dari 1 jenis luka melainkan beberapa luka yang terjadi secara simultan. Kebakaran Jika arus yang terlibat cukup besar, sebuah busur listrik dapat menghasilkan kebakaran. Kasus kebakaran karena listrik juga bisa muncul dari peralatan yang mengalami suhu berlebih overheat atau konduktor yang membawa terlalu banyak arus. Ledakan Busur listrik yang membawa energi sangat tinggi dapat merusak peralatan, membuat pecahan metal terbang ke segala arah. Pada kasus atmosfir yang mengandung gas mudah meledak atau uap atau debu mudah meledak combustible dust, sebuah busur energi yang kecil dapat membuat ledak sangat keras. Perlindungan dari bahaya listrik Kecelakaan karena listrik diakibatkan oleh berbagai faktor. Setidaknya ada 3 faktor utama penyebab kecelakaan karena listrik, yaitu Penggunaan peralatan dan instalasi yang tidak amanLingkungan tempat kerja yang tidak amanTindakan tidak aman dalam pekerjaan 2 faktor yang pertama bisa dikelompokkan menjadi kategori “unsafe conditions” kondisi tidak aman. Jadi, kecelakaan listrik diakibatkan oleh kondisi tidak aman, perilaku tidak aman atau kombinasi dari keduanya. Contoh penggunaan peralatan dan instalasi yang tidak aman adalah seperti penggunaan insulator yang gagal, pembumian yang tidak tepat, koneksi yang longgar, bagian yang rusak, bagian dengan listrik yang tidak terlindungi, dan peralatan yang berkualitas rendah. Lingkungan kerja yang tidak aman contohnya seperti hadirnya uap, cairan dan gas yang mudah terbakar. Area yang mengandung atmosfir korosif dan basah dapat mempengaruhi kualitas dari instalasi listrik yang ada dan juga memperburuk kondisi tidak aman. Sedangkan, perilaku tidak aman meliputi kegagalan untuk melakukan prinsip LOTO sebelum melakukan intervensi listrik. Perilaku tidak aman juga bisa meliputi penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat dalam melakukan pekerjaan listrik. Ilustrasi pekerja sedang memasang stop kontak. Pastikan Anda telah mematikan arus listrik dan memasang LOTO ketika melakukan kegiatan ini Pengendalian bahaya listrik dapat dirangkum dalam hierarki pengendalian bahaya yang meliputi Eliminasi atau substitusi. Langkah ini merupakan Langkah yang paling efektif dibandingkan semua pengendalian yang lain. Langkah ini meliputi penghilangan secara penuh bahaya listrik atau penggantian dengan aspek yang lebih rendah risikonya. Contoh Tindakan eliminasi dan substitusi seperti penggantian material dengan yang lebih aman, mengganti proses, melaksanakan kegiatan di tempat yang jauh dari sumber listrik, menggunakan alat otomatisRekayasa teknik. Langkah ini meliputi penggunaan teknologi dalam mengurangi rekayasa teknik dapat mencakup sistem ventilasi untuk menghilangkan uap berbahaya, pelindung mesin, pelindung panel lsitrik, pemakaian current limting circuit breakers/fuse, interlok mesin, alat pengangkat, konveyor, pemasangan karpet administratif. Lengkah ini meliputi tindakan pengendalian bahaya yang fokus pada aspek manajemen organisasional, pelatihan, instruksi kerja dan sebagainya. Contoh pelaksanaan dalam langkah ini meliputi rambu peringatan bahaya, pembuatan permit kerja, penggunaan LOTO, pelatihan bahaya listrik, dan pelindung diri. Langkah ini merupakan langkah yang paling tidak efektif dalam pengendalian berbagai risiko termasuk risiko dalam pekerjaan listrik, namun langkah ini kadang menjadi langkah yang paling mudah untuk dilakukan. Contoh alat pelindung diri APD yang dapat dipakai adalah sarung tangan anti listrik, sepatu safety yang anti listrik, faceshield, kaca mata safety. Penutup Demikianlah tulisan tentang bahaya listrik serta pengendaliannya ini, semoga membawa manfaat kepada safetyzen semua. Lebih lanjut mengenai keselamatan listrik, safetyzen bisa membaca Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 2011 atau Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang berkaitan dengan K3 Listrik. Apabila ada pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan, safetyzen bisa memberikan komentar di bawah ini. Daftar Pustaka Occupational Safety and Health Administration USA, 2002. Controlling Electrical Hazard. [Online]Available at 2020 Nov 10]. Occupational Safety and Health Administration, 2012. [Online]Available at 11 Oct 2020].
. ki2cp5c0qm.pages.dev/265ki2cp5c0qm.pages.dev/156ki2cp5c0qm.pages.dev/230ki2cp5c0qm.pages.dev/481ki2cp5c0qm.pages.dev/306ki2cp5c0qm.pages.dev/350ki2cp5c0qm.pages.dev/280ki2cp5c0qm.pages.dev/489
standar jaringan listrik yang baik sesuai k3